C.H.I.C.K. Program untuk Kekebalan Maksimal terhadap Mareks

Mareks merupakan penyakit ayam komersial ataupun ayam pembibit.

Penyakit ini dicirikan dengan perbesaran saraf periferal dan adanya tumor lymphoid di sel T berbagai jaringan tubuh ayam. Penyebabnya adalah virus herpes serotipe 1 cell associated.

Syringe khusus vaksin Mareks hasil inovasi Ceva yang didesain untuk menjaga keamanan titer vaksin

Sebuah farm dengan sejarah pernah positif kejadian mareks, harus lebih serius mengoptimalkan sanitasi kandang. Pasalnya virus ini memiliki karakter daya tahan yang lama di lingkungan kandang, mampu hidup lebih dari setahun di folikel bulu ayam yang rontok. Terutama, virus persisten di kandang dengan sistem multi-age.

Sifat lain virus ini adalah kemampuannya bermutasi. Pada awal tahun 50-an virus mareks bersifat mild Mareks Diseases, tapi saat ini sudah berkembang menjadi very virulent plus Mareks Diseases (vv+MD).

Hal penting memaksimalkan kekebalan ayam terhadap penyakit mareks, antara lain:

1. Program Sanitasi yang Optimal

Sanitasi penting dan signifikan menurunkan tantangan virus mareks di kandang. Mulai dari tata laksana kandang seperti program kosong kandang, pola multi-age, program desinfeksi, dll. Ini penting untuk mencegah terpaparnya DOC pada awal kehidupan. Sampai umur 8 hari DOC rentan infeksi mareks karena vaksin mareks yang diaplikasikan di umur 1 hari belum maksimal kekebalan aktifnya.

Beberapa penelitian menunjukkan, tantangan vv+MD pada ayam yang divaksin di hatchery dan ditantang di 3, 6 dan 8 hari pasca vaksin menunjukkan indeks proteksi yang berbeda nyata. Ayam baru menunjukkan indeks proteksi yang maksimal ketika ditantang di 8 hari pasca vaksin. Artinya mencegah terpaparnya DOC yang belum memiliki kekebalan aktif yang optimal di minggu pertama akan sangat membantu pencegahan kasus penyakit Mareks.

2. Pemilihan Jenis Vaksin yang Tepat

Vaksinasi mareks merupakan program wajib pada ayam petelur ataupun ayam pembibit di Indonesia. Penggunaan vaksin mareks dengan kombinasi serotipe 3 (HVT- Herpes Virus Turkey) dan serotipe 1 (Rispen) lazim digunakan di Indonesia dan dunia karena penelitian menunjukkan bahwa kombinasi vaksin ini adalah yang paling optimal untuk mencegah munculnya gejala klinis akibat tantangan vv+MD dibandingkan dengan vaksin tunggal (HVT single atau Rispen single). Cevac MD HVT+Rispen merupakan vaksin mareks dengan kombinasi HVT dan Rispen dimana vaksin Rispennya dikembangkan dengan keahlian Ceva melalui sistem low passage sehingga mampu menggertak kekebalan lebih cepat dan lebih kuat dibandingkan vaksin dengan sistem high passage, yang umum masih banyak digunakan di Indonesia.

3. Prosedur Aplikasi Vaksin yang Optimal

Vaksin mareks merupakan vaksin beku (frozen vaccine) dan cell associated, virus vaksin ini berasosiasi dengan Chicken Embryo Fibroblast (CEF). Ciri sel ini rapuh, lengket, besar dan hidup. Sehingga perlu handling khusus untuk meminimalkan kerusakan sel tersebut untuk menjaga titer vaksin sampai vaksin diinjeksikan ke DOC secara tepat dan aman. Dengan keahlian Ceva di vaksinasi hatchery melalui C.H.I.C.K. program (Ceva Hatchery Immunization Control Keys) yang dikombinasikan kontrol LINILOG (Liquid Nitrogen Logistic), aplikasi vaksin Cevac MD HVT+Rispen akan lebih memaksimalkan menggertak kekebalan terhadap penyakit mareks.

Team C.H.I.C.K. program (C.H.I.C.K. crew) dari Ceva memastikan aplikasi vaksin mareks yang optimal dengan :

(1)   Perlakuan Vaksin

C.H.I.C.K. crew akan menerapkan Standard Operasional Procedure (SOP) untuk vaksin mareks melalui training setiap personel vaksinator mengenai :

  • Prosedur persiapan vaksin dan penyimpanannya
  • Prosedur penambahan beberapa vaksin atau zat tambahan lain (antibiotik, dll)
  • Perlakuan yang aman terhadap container (dewar) nitrogen cair
  • Pentingnya peraturan sanitasi & higienis dalam proses persiapan vaksinasi

 (2)   Teknik Vaksinasi

  • C.H.I.C.K. crew akan melakukan training personel tentang bagaimana melakukan aplikasi vaksinasi yang benar dengan peralatan inovatif dari Ceva
  • C.H.I.C.K. crew akan memonitor kualitas aplikasi vaksin mareks selama kunjungan rutin ke hatchery.

(3) Perlakuan Peralatan Vaksin

     C.H.I.C.K. crew akan melakukan rutin kunjungan untuk:

  • Mempersiapkan peralatan sesuai dengan SOP
  • Melakukan pelatihan personel hatchery yang menyangkut aplikasi vaksin, pemeliharaan dan prosedur sanitasi peralatan.
  • Membantu dalam pengelolaan spare part peralatan vaksin.

(4) Audit dan Monitoring Vaksin

Pada akhir kunjungan, C.H.I.C.K. crew akan membuat laporan lengkap tentang hasil pengamatan yang menyangkut kondisi peralatan, persiapan vaksin, aplikasi vaksin dan kualitas hasil vaksin yang bertujuan untuk meningkatkan proses vaksinasi selanjutnya.

(5) Pendidikan dan Keahlian

Melalui keahlian Ceva di vaksinasi hatchery, Ceva akan melakukan pelatihan rutin setiap personel vaksinator di hatchery dan memberikan informasi terbaru tentang kesehatan hewan melalui seminar, simposium, dan lain-lain kepada pelanggan, baik secara nasional ataupun internasional.

Kembali ke atas