Layer Day 2016

Memberikan edukasi dalam upaya mencapai puncak produksi, mengatasi penyakit marek, dan mencegah IB dengan Cevac IBird®

PT. Ceva Animal Health Indonesia mengadakan seminar yang bertema Layer Day 2016 selama 2 hari. Pada 12 April 2016, Malang, Jawa Timur menjadi kota pertama yang disinggahi Ceva Layer Day kali ini. Hari berikutnya (13/4), acara diadakan di Serpong, Tangerang. Ceva Layer Day 2016 dihadiri peternak layer (ayam petelur) dan breeder (bibit) yang berasal dari Jawa Timur dan Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi). Dalam sambutannya, Edy Purwoko, Presiden Direktur PT. Ceva Animal Health Indonesia mengharapkan materi yang disampaikan pada acara ini dapat membantu peternak dalam mencegah kerugian di peternakannya.

Pada seminar kali ini, Ceva menghadirkan 3 pembicara, yakni Dr. Chin Ho Cheong, Roberto Soares, dan drh. Wintolo. Bertindak sebagai moderator adalah Technical and Marketing Manager Ceva, drh. Ayatullah Muhammad Natsir.

Dr. Roberto Soares,  Head of Asia Veterinary Services, memberikan presentasi tentang Penyakit Mareks di layer komersial. Marek dapat menimbulkan masalah ekonomi yang besar pada suatu farm (peternakan) karena dapat menimbulkan kematian yang besar. Keseragaman juga tidak tercapai sehingga mengganggu puncak produksi. Kasus ini biasanya muncul saat ayam berumur di atas 20 minggu disertai dengan gejala tumor maupun tidak. Sumber penularan dari marek adalah dari ayam yang pernah terkena positif marek dan ditularkan melalui folikel bulu. Debu-debu yang berasal dari folikel bulu apabila terhirup DOC (ayam umur sehari), maka akan berpotensi besar terkena marek ke depannya. Untuk meminimalkan kasus marek, maka diperlukan pencegahan melalui tindakan biosekuriti dan vaksinasi. “Sebenarnya vaksin marek tidak bisa mencegah infeksi dan tidak bisa mencegah ayam untuk menyebarkan virus tersebut di lapangan. Vaksin hanya dapat mencegah timbulnya tumor. Bisa jadi ayam yang sehat, tidak menunjukkan gejala adanya tumor, tapi sebenarnya ada marek di tubuh ayam itu,”

Dalam presentasinya yang berjudul Economic Impact Infectious Bronchitis in Layer, Wintolo menyampaikan IB (Infectious Bronchitis) merupakan penyakit akibat virus korona yang sangat mudah bermutasidengan periode inkubasi yang sangat cepat. IB dapat menyerang sistem pernapasan, sistem reproduksi, dan ginjal. “IB memiliki sifat sangat infeksius dan sangat cepat penyebarannya. Tapi sebenarnya IB sangat mudah mati (fragile) dan sangat mudah dibunuh dengan disinfektan.” Untuk mengatasi penyakit IB ini Ceva memiliki vaksin Cevac IBird®. Vaksinasi dengan IB live yang dilakukan sedini mungkin bertujuan untuk perlindungan di awal kehidupan ayam dan sebagai priming yang akan memaksimalkan kerja dari booster vaksin IB live dan kill selanjutnya. Kombinasi IB live yaitu tipe Massachusetts (strain H120, B48) dan Cevac IBird® (strain 1/96) akan memberikan perlindungan yang luas terhadap tantangan virus IB antara lain dari grup Massachusetts, 793B, Qx, dan Malaysia variant yang dilaporkan sudah bersirkulasi di Indonesia.

Last update: 13/06/2016

Kembali ke atas