LAYER Day 2017: How to Improve Egg Shell Quality

Tahun ini, Layer Day mengangkat tema "How to Improve Egg Shell Quality from Different Perspectives"

Dengan mengangkat tema How to Improve Egg Shell Quality from Different Perspectives, Ceva Animal Health Indonesia menyelenggarakan Layer Day 2017 di dua lokasi, yaitu pada tanggal 16 Mei 2017 di Hotel Santika, Malang dan pada tanggal 17 Mei 2017 di Hotel Mercure Serpong Alam Sutera, BSD. Acara ini dimeriahkan oleh peternak-peternak layer dari berbagai daerah. Dalam sambutannya, drh. Edy Purwoko selaku country manager Ceva Animal Health Indonesia mengatakan bahwa penurunan kualitas kerabang telur dapat meningkatkan kerugian para peternak layer sehingga seminar kali ini diharapkan dapat membantu para peternak untuk meningkatkan keuntungan di farmnya melalui peningkatan kualitas kerabang telur, dan menariknya lagi, topik mengenai egg shell quality ini dibawakan oleh ketiga pakar dari berbagai perspektif, yaitu dari sisi genetik, kesehatan, dan nutrisi.

Materi pertama dipresentasikan oleh Dr. Paul Grignon Dumoulin dari ISA Hendrix Genetic. Dalam materinya yang berjudul Critical Control points in ensuring Good Egg Shell Quality, Dr. Paul menjelaskan bahwa kualitas kerabang telur selalu ditingkatkan secara konsisten melalui peningkatan genetik. Pola manajemen, pemenuhan kebutuhan ayam dan metabolisme yang baik juga dapat mengoptimalkan deposit kalsium di kerabang telur yang akan berdampak pada peningkatan kualitas kerabang telur. Dari sisi kesehatan hewan, Dr. Jessica Lee, Ceva Anima Heath Asia, membahas mengenai Improving Egg Shell Quality through Better Diseases Control. Beberapa penyakit seperti ND, AI, IB, EDS, dan MS dapat memberikan pengaruh yang negatif terhadap kualitas kerabang telur. Pencegahan penyakit-penyakit tersebut tergantung pada pathogen penyebabnya, namun biasanya berkaitan dengan biosecurity dan vaksinasi.

Dr. Ricardo Issao Ito dari Cargill berbicara mengenai Preparing Better Nutrition for Better Egg Shell Quality. “Semua nutrient untuk pembentukan kerabang harus memiliki jumlah dan cara pemberian yang tepat. Kualitas pakan tergantung dari kualitas ingredient, formulasi, dan proses di feed mill. Komposisi nutrient pada pakan juga harus sesuai dengan kebutuhan selama siklus produksi, dan yang cukup penting lainnya yaitu saluran cerna yang sehat wajib untuk penyerapan dan metabolisme nutrient”, ungkap Dr. Ito.

Kembali ke atas