IB Tour 2016

Pengendalian penyakit Infectious Bronchitis berawal dari hatchery

Penyakit Infectious Bronchitis, yang lebih dikenal dengan IB, merupakan penyakit yang menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar di industri perunggasan. Penyakit ini dapat dijumpai hampir di seluruh dunia. Untuk memberikan informasi yang update di Indonesia, Ceva Indonesia menyelenggarakan IB Tour di Serpong pada tanggal 18-19 April 2016. Pembicara yang diundang dalam acara kali ini adalah J.J. Sjaak de Wit, DVM, PhD, dipl ECPVS dari GD Deventer, Pascal Paulet (Ceva Global Corporate Product Manager), dan drh. Ayatullah Muhammad Natsir (Technical and Marketing Manager Ceva Indonesia).

J.J. Sjaak de Wit mempresentasikan tentang update Infectiuos Bronchitis di lapangan secara global. Di dunia, kejadian penyakit IB yang disebabkan oleh nephropathogenic strains telah meningkat. Di Asia, kejadian tersebut terutama disebabkan oleh strain QX dan Q1. Kerugian yang disebabkan oleh IB akan semakin parah jika bersamaan dengan penyakit lainnya, seperti E. Coli,Infectious Laryngotracheitis (ILT), atau avian influenza. Di broiler, IB akan mengakibatkan penurunan feed intake dan pertumbuhan yang lambat.

Pascal Paulet memberikan presentasi mengenai penemuan dan informasi terbaru untuk mengontrol Infectious Bronchitis. Virus Infectious Bronchitis memiliki berbagai variasi strain. Untuk memberikan perlindungan yang luas terhadap tantangan berbagai macam virus Infectious Bronchitis diperlukan program vaksinasi dan juga aplikasi yang tepat. Vaksin Cevac IBird (serotipe 793 B) yang dikombinasikan dengan vaksin IB Mass telah dibuktikan dapat mengontrol penyakit Infectious Bronchitis yang disebabkan oleh berbagai macam strain virus IB. Keuntungan lainnya dari aplikasi kombinasi kedua vaksin tersebut yaitu dapat mengurangi shedding virus IB pada flok yang divaksin dan dapat diaplikasikan bersamaan dengan vaksin ND enterotropic pada ayam umur sehari tanpa adanya interaksi. Pascal juga mengatakan bahwa aplikasi vaksin adalah faktor yang penting dalam menentukan kesuksesan vaksinasi. Diperlukan penyimpanan, persiapan, dan alat pendukung yang baik untuk melakukan aplikasi yang tepat.

Menurut drh. Ayatullah Muhammad Natsir, selain Massachusetts, beberapa strain seperti QX like dan Malaysian varian juga ditemukan di Indonesia. Dalam presentasinya, beliau menjelaskan mengenai trial Cevac IBird yang dilakukan di beberapa farm di wilayah Jawa Barat. Hasilnya adalah penggunaan Cevac IBird yang dikombinasikan dengan Mass (H120) secara konsisten dapat meningkatkan performa produksi broiler yang berada di area yang memiliki tantangan IB yang tinggi dan reaksi pasca vaksinasi ND dan IB live cukup rendah dan aman. 

Last update: 13/06/2016

Kembali ke atas